Thursday, April 26, 2018

LISANMU BELATIMU

LISANMU BELATIMU*
Pernah melihat parang besar yang digunakan untuk memotong tulang belulang atau pisau operasi yang kecil namun tajam

Tentunya orang akan berhati-hati membawa dan menggunakan
nya, jangan sampai salah dan membahayakan diri sendiri atau orang lain
Tahukah engkau?! Bahwa dirimu selama ini  ketika pulang pergi, berdiri dan duduk
Selalu Membawa senjata yang lebih tajam dari belati operasi dan lebih gahar dari parang besar pemotong tulang?

*Yaitu lisanmu sendiri*
Betapa sering lisan ini mengeluarkan kata-kata yang  tidak diridhoi Allah dan kita meremehkannya , padahal kata-kata itu menceburkan ke dalam api

Betapa sering lisan ini menusuk dan merobek hati orang lain, tanpa ada darah yang keluar sehingga membuat luka dalam yang menakutkan

Tidak sedikit peperangan yang berkobar karena lisan
Tidak jarang tawuran yang terjadi karena lisan

*Persahabatan juga retak gara- gara lisan*
Suami menghancurkan rumah tangga yang dibangun bertahun- tahun dengan lisannya
Istri merusak bahtera yang ditumpanginya karena salah ngomong
Anak durhaka kepada orang tuanya hanya karena ucapan "Ahh" dari lisannya
Abu Thalib akhirnya mati kafir karena lisannya tidak mau mengucapkan laa ilaha illallah

*Ada seorang wanita yang ahli ibadah, shalat malam, puasa sunnah, sedekah namun gara- gara lisannya suka menyakiti tetangga maka ia pun masuk neraka

❗Lisanmu adalah belatimu
Lisan tidak bertulang namun dapat menembus apa yang tak ditembus oleh jarum

Akhi Ukhti...
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memperingatkan bahwa kebanyakan penghuni neraka itu masuk neraka karena hasil kerja lisannya, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berbicara dengan Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu.
« أَلاَ أُخْبِرُكَ بِمَلاَكِ ذَلِكَ كُلِّهِ ». قُلْتُ بَلَى يَا نَبِىَّ اللَّهِ قَالَ فَأَخَذَ بِلِسَانِهِ قَالَ « كُفَّ عَلَيْكَ هَذَا ». فَقُلْتُ يَا نَبِىَّ اللَّهِ وَإِنَّا لَمُؤَاخَذُونَ بِمَا نَتَكَلَّمُ بِهِ فَقَالَ « ثَكِلَتْكَ أُمُّكَ يَا مُعَاذُ وَهَلْ يَكُبُّ النَّاسَ فِى النَّارِ عَلَى وُجُوهِهِمْ أَوْ عَلَى مَنَاخِرِهِمْ إِلاَّ حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ ».
*Maukah kuberikan kepadamu tentang kunci dem perkara itu*

Jawabku: “Iya, wahai Rasulullah.”
Maka beliau memegang lidahnya dan bersabda, *“Jagalah ini”.*
Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah kami dituntut karena apa yang kami katakan?”
Maka beliau bersabda: *“Celaka engkau. Adakah yang menjadika orang tersungkur   mukanya atau  batang hidungnya di dalam neraka, melainkan karena hasil ucapan lisan mereka?”* (HR. Tirmidzi)

Maka, Berpikirlah sebelum berkata atau menuliskan sesuatu, baik itu komentar dsb
Medsos sering  memancingmu untuk:

*Say something or write something*

Renungkan apa yang hendak kau ucapkan atau kau tulis
Tidak semua yang ketahui itu kau ungkapkan
Pertimbangkan beberapa hal
Apa memang perlu diucapkan ?
Apa waktunya tepat?
Apa engkau orang yang pantas mengutarakan?
Setelah itu silakan kau memutuskan !

بارك الله فيكم