Wednesday, April 3, 2019

Ketika Perempuan Shalihah Berkeluh Kesah Dianggap Kurang Iman

April 03, 2019
Kadang ada orang yang menganggap depresi atau stres tingkat tinggi itu karena kurang iman. Kurang ibadah. Kurang ngaji.

Saya tidak punya cukup ilmu untuk menilai. Tapi saya ingin berbagi sesuatu yang saya dapat setelah merenungkan kisah seorang perempuan penghulu surga.

Perempuan terbaik, paling shalihah di zamannya; Maryam binti Imran. Bunda dari Nabi Isa Alayhissalam.

Alquran mengabadikan ucapan Maryam saat hendak melahirkan Isa alayhissalam. Sebuah kalimat yang menyiratkan beban mental begitu berat.

Sebuah kalimat yang menurut saya, terlalu tabu untuk diucapkan. Apalagi oleh seorang perempuan yang menjadi pemimpin perempuan surga. Kalimat yang mungkin kalau diucapkan di hadapan emak yang gak empati, responnya persis sama dengan kalimat yang saya tulis di awal tadi

Allah mengabadikan ucapan curhat Maryam itu dalam Alquran. Ucapan yang memang hanya Maryam ucapkan dalam kesendirian, bukan di hadapan kaumnya apalagi di medsos yak. Ucapan tersebut tertulis dalam surat Maryam ayat 22-23.

"Dan kisahkanlah di dalam Kitab (Al-Qur’an) tentang Maryam, ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur. Rasa sakit hendak melahirkan membawanya pada pohon kurma, ia berkata: “Oh, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi sesuatu yang tak berarti dan dilupakan.”."

Saya membayangkan duka hati Maryam. Seorang gadis yang beribadah siang dan malam di Baitul Maqdis. Semua orang hanya mengenalnya sebagai seorang perempuan shalihah.

Lalu tiba-tiba ia hamil tanpa suami? Apa kata dunia??Maryam tahu tak akan ada yang percaya. Hanya Zakariya dan istrinya, yang yakin akan kebenaran cerita Maryam.

Setegar-tegarnya Maryam, setinggi-tingginya iman Maryam, gadis itu tetap hancur hatinya mendengar omongan orang.

Itu Maryam, perempuan paling shalihah pada zamannya. Paling banyak zikirnya. Paling bagus ngajinya. Paling tebal imannya. Jangan ditanya ibadahnya.

Bisa-bisanya perempuan seshalihah itu akhirnya berkeluh kesah? Bahkan sampai berucap mengharap kematian?Hanya karena omongan orang?

Betapa begitu besarnya pengaruh kalimat tuduhan, nyinyiran, dan penghakiman terhadap batin seorang Maryam.

Maryam sang manusia pilihan masih bisa merasakan sakit hati, pilu terhadap pandangan orang.Bahkan sampai berandai mati saja. Dilupakan orang. Dianggap tak pernah ada. Daripada harus menghadapi dunia yang tak berpihak padanya.

Di situlah saya tersadar. Maryam, perempuan shalihah yang imannya tak mungkin diragukan itu, hanya manusia biasa.

Manusia, diciptakan Allah dengan fitrah rasa. Punya emosi dalam jiwa. Keberadaan iman tidak meniadakan gejolak emosi manusia. Melainkan mengarahkannya untuk mengelola segala rasa dalam taat padaNya. Tapi sekali lagi, bukan menghilangkan semua emosinya. Inilah bedanya manusia dengan malaikat.

Butuh waktu bagi manusia untuk mengelola emosi jiwa dan buncahan rasa. Ada proses yang perlu dilewati, bukan dalam sekejap mata.

Ah, entah mengapa setelah membaca kisah Maryam, saya tak sampai hati menyimpulkan perempuan yang depresi itu kurang iman.

Justru bisa jadi episode depresi yang mereka alami, adalah cara Allah menaikkan mereka ke derajat yang lebih tinggi. Atas jihad mereka mengelola hati.

Siapa tahu, sakit hati yang mereka rasa, adalah jalan menuju surga. Sebab gugurnya dosa. Sebab pahala atas lelah jiwa.

Jangan-jangan saya yang ujiannya biasa-biasa saja, sedang jalan di tempat belok kiri dikit masuk neraka, hiks naudzubillahimindzalik ....

Kembali ke kisah Maryam. Setelah curhatan duka tersebut, Allah pun langsung meresponnya.Ternyata bukan dengan menghardik Maryam karena ia mengeluh berandai mati saja. Allah tidak bilang, "Eh Maryam, gak boleh ngomong gitu! Mana iman kamu?!".

Tidak.

Allah Maha tahu, manusia yang ia ciptakan sedang berada di titik terendah dalam hidupnya. Sedang kalut dengan emosi yang mengaduk jiwa.

Allah Maha tahu, yang dibutuhkan Maryam saat itu bukan omelan. Bukan nasihat. Tapi dukungan. Ketenangan.

Apa yang Allah lakukan?

Surat Maryam ayat selanjutnya, 24-26.
"Kemudian Jibril menyerunya dari tempat yang rendah, “Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. Dan goyang-goyangkanlah pelepah pohon kurma itu ke arahmu niscaya akan gugur buah-buah kurma yang telah masak itu kepadamu. Maka makanlah dan minumlah, dan senangkanlah hatimu. Jika kamu melihat seseorang, maka katakanlah, “Sesungguhnya aku telah bernazar kepada Yang Maha Pengasih untuk berpuasa, maka aku takkan berbicara kepada seseorang pun pada hari ini.”

"Allah mengutus 'konselor' berupa malaikat Jibril untuk memandu Maryam. Menghalau kesedihan dan menuntunnya fokus pada kekuatan yang masih ia miliki. Perintah untuk menggoyang pelepah pohon kurma untuk menjatuhkan kurma matang adalah cara Allah membuat Maryam percaya dirinya masih punya daya.

Selanjutnya Maryam diminta makan dan minum, serta menyenangkan hatinya. Menurut saya, ini solusi yang sangat manusiawi!

Maryam yang sedang tenggelam dalam rasa sakit karena melahirkan, emosi sedih membayangkan tudingan kaumnya, diberikan kesempatan untuk makan dan minum. Setelah terselesaikan kebutuhan pokoknya tersebut, barulah Allah menyuruh Maryam menyenangkan hatinya.

Selama Maryam menata hati, Allah beri ia kesempatan untuk menenangkan diri, memenangkan pertempuran batinnya dengan berpuasa. Maryam diperintahkan untuk berpuasa dan tidak berbicara. Tidak membantah apapun komentar negatif kaumnya.

Masya Allah.

Membaca kisah ini sungguh membuat saya merasakan kasih sayang Allah. Bahwa Dia tak pernah meninggalkan hambaNya. Tidak pernah membebani di luar batas kemampuan hamba Nya. Bahwa Allah sangat memanusiakan manusia.

Bahwa ungkapan kesedihan, merasa tak ada harapan, bukanlah pertanda hilang iman. Melainkan pertanda bahwa yang mengucapkannya hanyalah manusia. Ciptaan Allah yang dibekali fitrah rasa. Makhluk yang membutuhkan perlindungan Robb-nya.

Maka jika ada emak yang curhat kelelahan, sedih, sampai punya keinginan menyakiti diri sendiri atau anaknya, jangan buru-buru menghakiminya kurang iman.

Ajaklah ia duduk nyaman, fokus pada kekuatan yang masih dimilikinya. Bawakan makan, minum, dan senangkan dulu hatinya. Baru bantu ia menata emosinya.

Jika sang emak curhatnya di medsos, enggak usah nimbrung komentar nyinyir. Cukup diinbox, diwapri, diajak ngobrol personal aja. Kalau benar-benar peduli dan sayang padanya.

Sebab kita tak pernah tahu, Allah mungkin sedang menaruh perhatian padanya. Sedang mengamati siapa yang akan ikut dapat pahala dalam skenario ujian seorang hamba. Siapa yang ikut menolong dengan tulus dan siapa yang hanya ikut menjatuhkan sesama.

Wallahu a'lam bishshawab. Semoga Allah kuatkan semua ibu yang sedang berada di titik terendah dalam hidupnya. Makan, minum, dan bersenang hatilah, Bunda. Sebab Allah sedang membukakan jalan menuju surga. InsyaAllah.


By: Yunda Fitrian

Saturday, September 22, 2018

KIAT AGAR HIJRAH TIDAK GAGAL

September 22, 2018
▪Istilah “hijrah” menjadi lebih populer di zaman ini. Hijrah yang dimaksudkan yaitu mulai kembali kepada kehidupan beragama, berusaha mematuhi perintah Allah, menjauhi larangan-Nya dan berusaha menjadi lebih baik, karena sebelumnya tidak terlalu peduli atau sangat tidak peduli dengan aturan agama. Istilah ini dibenarkan, karena Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan bahwa orang yang berhijrah (muhajir) adalah orang yang meninggalkan larangan Allah dan kembali kepada Allah dan agamanya.

📋Rasullullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

ﻭَﺍﻟْﻤُﻬَﺎﺟِﺮُ ﻣَﻦْ ﻫَﺠَﺮَ ﻣَﺎ ﻧَﻬَﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪ

”Dan Al-Muhaajir (orang yang berhijrah) adalah orang yang meninggalkan larangan Allah”. [1]

▪Sangat membuat kita sedih, ketika ada sebagian saudara kita yang “hijrahnya gagal” yaitu tidak istiqamah di atas agama, kembali lagi ke dunia kelamnya yang dahulu dan kembali melanggar larangan Allah.

📋Berikut kiat-kiat agar “hijrah tidak gagal” dan dapat istiqamah di jalan agama:

⏺1. Berniat ikhlas ketika hijrah

Hijrah bukan karena tendensi dunia atau kepentingan dunia tetapi ikhlas karena Allah. Seseorang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang diniatkannya dan sesuai dengan niat hijrahnya.

📋Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda artinya,

“Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan. Maka barangsiapa hijrahnya kepada Allah dan rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan rasul-Nya. Dan barangsiapa hijrahnya karena dunia yang ingin ia dapatkan atau mendapatkan wanita yang ingin ia nikahi, maka hijrahnya kepada apa yang ia inginkan itu.” [2]

▪Bahkan kita tetap harus meluruskan niat ketika telah hijrah agar tetap istiqamah, karena yang namanya hati sering berubah-ubah dan mudah berubah niatnya. Niat dan ikhlas adalah perkara yang berat untuk dijaga agar istiqamah dan sangat membutuhkan pertolongan Allah.

🎙Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah berkata,

ما عالجت شيئا أشد علي من نيتي ؛ لأنها تتقلب علي

“Tidaklah aku berusaha untuk mengobati sesuatu yang lebih berat daripada meluruskan niatku, karena niat itu senantiasa berbolak-balik” [3]

⏺2. Segera mencari lingkungan yang baik dan sahabat yang shalih

▪Ini adalah salah satu kunci utama sukses hijrah, yaitu memiliki teman dan sahabat yang membantu untuk dekat kepada Allah dan saling menasehati serta saling mengingatkan. Hendaknya kita selalu berkumpul bersama sahabat yang shalih dan baik akhlaknya.

📖Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar (jujur)” (QS. At-Taubah: 119).

▪Agama seseorang itu sebagaimana agama teman dan sahabatnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda artinya,

“Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang shalih dan orang yang jelek adalah bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk dan pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau bisa membeli darinya atau minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau dapat baunya yang tidak enak.” [4]

▪Perlu diperhatikan bahwa hati manusia lemah, apalagi ketika sendiri. Perlu dukungan, saling menasehati antar sesama. Selevel Nabi Musa ‘alaihissalam saja memohon kepada Allah agar mempunyai teman seperjuangan yang bisa membantunya dan membenarkan perkataannya, yaitu Nabi Harun ‘alaihissalam. Beliau berkata dalam Al-Quran,

وَأَخِي هَارُونُ هُوَ أَفْصَحُ مِنِّي لِسَاناً فَأَرْسِلْهُ مَعِيَ رِدْءاً يُصَدِّقُنِي إِنِّي أَخَافُ أَن يُكَذِّبُونِ

“Dan saudaraku Harun dia lebih fasih lidahnya daripadaku, maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan (perkataan)ku; sesungguhnya aku khawatir mereka akan mendustakanku” (QS. Al-Qashash: 34).

*▪Mereka yang “gagal hijrah” bisa jadi disebabkan karena masih sering berkumpul dan bersahabat dekat dengan teman-teman yang banyak melanggar larangan Allah.*

⏺3. Menguatkan fondasi dasar tauhid dan akidah yang kuat dengan mengilmui dan memahami makna syahadat dengan baik dan benar

▪Syahadat adalah dasar dalam agama. Kalimat ini tidak sekedar diucapkan akan tetapi kalimat ini mengandung makna yang sangat mendalam dan perlu dipelajari lebih mendalam. Allah menjelaskan dalam Al-Quran bahwa kalimat syahadat akan meneguhkan seorang muslim untuk kehidupan dunia dan akhirat jika benar-benar mengilmui dan mengamalkannya.

Allah Ta’ala berfirman artinya,

“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang lalim dan Allah memperbuat apa yang Dia kehendaki” (QS. Ibrahim: 27).

▪Maksud dari “Allah meneguhkan orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh…” sebagaimana dalam hadits berikut artinya.

“Jika seorang muslim ditanya di dalam kubur, lalu ia berikrar bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, maka inilah tafsir ayat: ‘Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat’” (HR. Bukhari dan Muslim).

✍dr. Raehanul Bahraen

⏺4. Mempelajari Al-Quran dan mengamalkannya

▪Tentu saja, karena Al-Quran adalah petunjuk bagi kehidupan di dunia agar selamat dunia dan akhirat. Sebagaimana seseorang yang hendak pergi ke suatu tempat, tentu perlu petunjuk dan arahan berupa peta dan penunjuk jalan semisalnya. Jika tidak menggunakan peta dan tidak ada orang yang memberi petunjuk, tentu akan tersesat dan tidak akan sampai ke tempat tujuan. Apalagi ternyata ia tidak tahu bagaimana cara membaca peta, tidak tahu cara menggunakan petunjuk yang ada serta tidak ada penunjuk jalan, tentu tidak akan sampai dan selamat.

▪Allah menurunkan Al-Quran untuk meneguhkan hati orang yang beriman dan sebagai petunjuk. Membacanya juga dapat memberikan kekuatan serta kemudahan dalam beramal shalih dan berakhlak mulia dengan izin Allah Ta’ala.

📖Allah Ta’ala berfirman,

قُلْ نَزَّلَهُ رُوحُ الْقُدُسِ مِنْ رَبِّكَ بِالْحَقِّ لِيُثَبِّتَ الَّذِينَ آمَنُوا وَهُدًى وَبُشْرَى لِلْمُسْلِمِينَ

“Katakanlah: ‘Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al-Quran itu dari Rabbmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)’” (QS. An-Nahl: 102).

📖Allah Ta’ala  juga berfirman,

هُوَ لِلَّذِينَ آمَنُوا هُدًى وَشِفَاءٌ

“Al-Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman” (QS. Fushilat: 44).

5. Berusaha tetap terus beramal walaupun sedikit

▪Ini adalah kuncinya, yaitu tetap beramal sebagai buah ilmu. Amal adalah tujuan kita berilmu, bukan sekedar wawasan saja, karenanya kita diperintahkan tetap terus beramal meskipun sedikit dan ini adalah hal yang paling dicintai oleh Allah.

📋Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam bersabda,

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ

“Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” [5]

▪Beramal yang banyak dan terlalu semangat juga kurang baik, apalagi tanpa ada ilmu di dalam amal tersebut, sehingga nampakanya seperti semangat di awal saja tetapi setelahnya kendur bahkan sudah tidak beramal lagi.

📋Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu ‘anhuma, ia mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata padanya,

يَا عَبْدَ اللَّهِ ، لاَ تَكُنْ مِثْلَ فُلاَنٍ ، كَانَ يَقُومُ اللَّيْلَ فَتَرَكَ قِيَامَ اللَّيْلِ

“Wahai ‘Abdullah, janganlah engkau seperti si fulan. Dulu dia biasa mengerjakan shalat malam, namun sekarang dia tidak mengerjakannya lagi.” [6]

⏺6. Sering berdoa dan memohon keistiqmahan dan keikhlasan

▪Tentunya tidak lupa kita berdoa agar bisa tetap istiqamah beramal dan beribadah sampai menemui kematian

📖Allah Ta’ala berfirman,

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ

“Dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu al-yaqin (yakni ajal)” (QS. Al-Hijr: 99).

Doa berikut  ini sebaiknya sering kita ucapkan dan sudah selayaknya kita hafalkan.

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

*‘Rabbanaa Laa Tuzigh Quluubanaa Ba’da Idz Hadaitanaa wa Hab Lanaa Min-Ladunka Rahmatan, innaka Antal-Wahhaab’*

“Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Dzat yang Maha Pemberi (karunia)” (QS. Ali Imran: 8).

Dan doa ini,

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ

*‘Ya Muqallibal Quluubi Tsabbit Qalbiy ‘Alaa Diinika’.*

“Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.” [7]

Dan masih banyak doa yang lainnya.

▪Tidak lupa pula kita selalu berusaha dan berdoa agar kita ikhlas dalam beribadah dan beramal. Ikhlas hanya untuk Allah semata serta jauh dari riya, mengharapkan pujian manusia dan tendensi dunia.


✍dr. Raehanul Bahraen 💖

Catatan kaki:

[1] HR. Bukhari dan Muslim
[2] HR. Bukhari dan Muslim
[3] Jami’ Al-‘ulum wal hikam hal.18, Darul Aqidah, Koiro, cet. I, 1422 H
[4] HR. Bukhari
[5] HR. Muslim
[6] HR. Bukhari dan Muslim
[7] HR. At-Tirmidzi no. 3522, Lihat Shahih Sunan At-Tirmidzi no. 2792

Friday, September 21, 2018

REMAJA ZAMAN SEKARANG

September 21, 2018
🌸 REMAJA  zaman sekarang memang beda dengan zaman dulu.
Remaja sekarang disebut-sebut ANEH.
Coba saja lihat beberapa fakta di bawah ini.

🍀 1.
Inilah zaman dimana anak remaja
sering menggenggam handphone,
ketimbang menggenggam tangan adik atau orang tuanya ketika berjalan.

🍀 2.
Inilah zaman di mana anak remaja
lebih banyak merenungkan soal kenangan bersama mantan pacarnya,
ketimbang menghabiskan waktunya dengan keluarga.

🍀 3.
Inilah zaman dimana anak remaja
sekarang pacaran selalu panggil mama papa,
tapi tidak tahu berapa harga popok buat bayi nya

🍀 4.
Inilah zaman dimana anak remaja
lebih memilih update status sebelum makan,
ketimbang membaca doa sebelum makan.

🍀 5.
Inilah zaman dimana anak remaja
lebih memilih memakai behel
padahal giginya tidak apa-apa.

🍀 6.
Inilah zaman dimana anak remaja
sekarang takut kehilangan HP-nya
di banding kehilangan keperawanannya,
innalillahi.

🍀 7.
Inilah zaman dimana anak remaja
tunduk karena handphone,
dan bukan tunduk pada nasihat orang tua.

🍀 8.
Ini zaman dimana anak remaja
sekarang lebih suka memajang nama pacar di bio-nya
ketimbang nama orang tuanya.

🍀 9.
Inilah zaman dimana anak remaja
zaman sekarang lebih ingat siapa nama-nama anggota boy/girl band
dari pada ingat nama-nama sahabat Rasul.

🍁MAKA .........AMBILLAH

🍁Ambillah waktu untuk BERFIKIR
karena itu adalah sumber KEKUATAN

🍁Ambillah waktu untuk BERDOA
karena itu adalah sumber KETENANGAN

🍁 Ambillah waktu untuk BELAJAR
karena itu adalah sumber KEBIJAKSANAAN

🍁Ambillah waktu untuk BERSAHABAT
karena itu adalah jalan menuju KEBAHAGIAAN

🍁Ambillah waktu untuk MEMBERI
karena itu membuatkan hidup terasa BERERTI

🍁Ambillah waktu untuk BEKERJA
karena itu adalah nilai KEBERHASILAN

🍁 Ambillah waktu untuk BERAMAL
karena itu adalah KUNCI MENUJU SYURGA

🌷 HARGAILAH waktu lapangmu
🌷 BAGAIKAN hari ini yang terakhir buatmu

🌷 INGAT ............tiap detik..
🌷 ALLAH BERSAMA KITA.
🌷 RASAILAH NIKMAT ITU

🍁 1
Semangat akan didapat bila terpenuhi 2 hal
ada yang DIKEJAR olehmu dan
ada yang MENGEJAR kamu.

🍁 2
Begitulah kita mendapati semangat ibadah
karena MENGEJAR ridha-Nya
dan DIKEJAR waktu ajal.

🍁 3
Wajar pula bila kamu malas ibadah
karena kamu tak yakin DIKEJAR ajal,
sementara ridha-Nya belum TERKEJAR.

🍁 4
DIKEJAR deadline, bikin semangat
DIKEJAR ajal bikin semangat ibadah
sama juga DIKEJAR anjing,
pasti semangat lariii

🍁 5
Setiap kejenuhan yang muncul karena rutinitas
berpikirlah, apa yang sebenarnya kau KEJAR?
dan apa yang MENGEJAR kamu?

💐 Allah Subhanahu Wata’ala mengingatkan kepada kita agar tidak meninggalkan generasi yang lemah.
Lemah iman,
Lemah ilmu,
Kemah akhlak, dan
Lemah ekonomi.

وَلْيَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْتَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللهَ وَلْيَقُولُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا

🍁 Artinya:
Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) nya.
Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.”
(QS: An-Nisa/4:9).

💐 Dalam hadits :
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

,«إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَعْجَبُ مِنَ الشَّابِّ لَيْسَتْ لَهُ صَبْوَةٌ»

🍁 “Sesungguhnya Allah Ta’ala benar-benar kagum terhadap seorang pemuda yang tidak memliki shabwah”
[HR Ahmad (2/263), ath-Thabrani dalam “al-Mu’jamul kabir” (17/309)]

🍁 Artinya:
pemuda yang tidak memperturutkan hawa nafsunya,
dengan dia membiasakan dirinya melakukan kebaikan dan
berusaha keras menjauhi keburukan.


Friday, September 14, 2018

WANITA

September 14, 2018
Wanita..
Kau dihantar untuk ujian dunia
Menjadi dambaan para pemuda

Dulu..
Masyitah si tukang sisir Puteri Firaun
Korbankan anak demi agama tercinta

Kini...
Hanya tinggal sejarah untuk dibaca
Ku lihat wanita kini jauh berbeda
Korbankan maruah seolah tidak punya harga

Wanita...
Kami rindukan Ainul Mardhiah
Seharum kuntuman di taman syurga
Bukannya wanita yang menempah dirinya ke neraka
Auratmu begitu mudah kau buka
Tanpa kau pedulikan larangan agama
Bila ditegur kalian lantang bersuara

Wanita...
Ingatkah kalian pada Sumayyah Binti Khabbat
Tombak Si Jahiliah menghantarnya ke Jannah
Bersama keluarga syahid di Bumi Allah
Jangan terlalu bangga dengan sejarah
Kerana kalian penyambung salasilah
Tapi kenapa Iman kalian tidak lagi gagah
Untuk dipandang segalanya kau dedah

Wanita...
Tidakkah kalian mahu contohi keikhlasan Rabiatul Adawiyah
Mengabdikan diri kepada Tuhan bukan kerana ganjaran
Juga bukan kerana takutkan hukuman

Kini...
Kalian membelakangkan Tuhan
Begitu mudah tergoda dgn hasutan syaitan
Menjadi hamba pada nafsu sang jutawan

Wanita...
Kenalkah kalian pada Zinnirah
Korbankan penglihatan kerana takutkan fitnah
Dijadikan impian syurga Allah yang indah
Kerana nafsu yang lemah matanya dijadikan hadiah

Kini...
Segala-galanya kalian serah
Walaupun tanpa ada hubungan yang sah

Wanita...
Jangan kau Dikenali kerana maksiat yang dibuat terbuka
Seharusnya kau sedar siksa Allah amatlah dahsyat
Kembalilah sebelum terlambat
Sesungguhnya mati semakin dekat
Sedarlah Hawa generasi kalian sebenarnya hebat

Bangkitlah wahai Muslimahh diseluruh duniaa ..
Kerana kalian bidadari penyeri umat..

Thursday, April 26, 2018

LISANMU BELATIMU

April 26, 2018
LISANMU BELATIMU*
Pernah melihat parang besar yang digunakan untuk memotong tulang belulang atau pisau operasi yang kecil namun tajam

Tentunya orang akan berhati-hati membawa dan menggunakan
nya, jangan sampai salah dan membahayakan diri sendiri atau orang lain
Tahukah engkau?! Bahwa dirimu selama ini  ketika pulang pergi, berdiri dan duduk
Selalu Membawa senjata yang lebih tajam dari belati operasi dan lebih gahar dari parang besar pemotong tulang?

*Yaitu lisanmu sendiri*
Betapa sering lisan ini mengeluarkan kata-kata yang  tidak diridhoi Allah dan kita meremehkannya , padahal kata-kata itu menceburkan ke dalam api

Betapa sering lisan ini menusuk dan merobek hati orang lain, tanpa ada darah yang keluar sehingga membuat luka dalam yang menakutkan

Tidak sedikit peperangan yang berkobar karena lisan
Tidak jarang tawuran yang terjadi karena lisan

*Persahabatan juga retak gara- gara lisan*
Suami menghancurkan rumah tangga yang dibangun bertahun- tahun dengan lisannya
Istri merusak bahtera yang ditumpanginya karena salah ngomong
Anak durhaka kepada orang tuanya hanya karena ucapan "Ahh" dari lisannya
Abu Thalib akhirnya mati kafir karena lisannya tidak mau mengucapkan laa ilaha illallah

*Ada seorang wanita yang ahli ibadah, shalat malam, puasa sunnah, sedekah namun gara- gara lisannya suka menyakiti tetangga maka ia pun masuk neraka

❗Lisanmu adalah belatimu
Lisan tidak bertulang namun dapat menembus apa yang tak ditembus oleh jarum

Akhi Ukhti...
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memperingatkan bahwa kebanyakan penghuni neraka itu masuk neraka karena hasil kerja lisannya, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berbicara dengan Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu.
« أَلاَ أُخْبِرُكَ بِمَلاَكِ ذَلِكَ كُلِّهِ ». قُلْتُ بَلَى يَا نَبِىَّ اللَّهِ قَالَ فَأَخَذَ بِلِسَانِهِ قَالَ « كُفَّ عَلَيْكَ هَذَا ». فَقُلْتُ يَا نَبِىَّ اللَّهِ وَإِنَّا لَمُؤَاخَذُونَ بِمَا نَتَكَلَّمُ بِهِ فَقَالَ « ثَكِلَتْكَ أُمُّكَ يَا مُعَاذُ وَهَلْ يَكُبُّ النَّاسَ فِى النَّارِ عَلَى وُجُوهِهِمْ أَوْ عَلَى مَنَاخِرِهِمْ إِلاَّ حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ ».
*Maukah kuberikan kepadamu tentang kunci dem perkara itu*

Jawabku: “Iya, wahai Rasulullah.”
Maka beliau memegang lidahnya dan bersabda, *“Jagalah ini”.*
Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah kami dituntut karena apa yang kami katakan?”
Maka beliau bersabda: *“Celaka engkau. Adakah yang menjadika orang tersungkur   mukanya atau  batang hidungnya di dalam neraka, melainkan karena hasil ucapan lisan mereka?”* (HR. Tirmidzi)

Maka, Berpikirlah sebelum berkata atau menuliskan sesuatu, baik itu komentar dsb
Medsos sering  memancingmu untuk:

*Say something or write something*

Renungkan apa yang hendak kau ucapkan atau kau tulis
Tidak semua yang ketahui itu kau ungkapkan
Pertimbangkan beberapa hal
Apa memang perlu diucapkan ?
Apa waktunya tepat?
Apa engkau orang yang pantas mengutarakan?
Setelah itu silakan kau memutuskan !

بارك الله فيكم

4 GOLONGAN MANUSIA PENGHANCUR ISLAM

April 26, 2018
Imam Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah rahimahullah menuturkan :

قال محمد بن الفضل: ذهاب الإسلام على يدي أربعة أصناف من الناس:
○صنف لا يعملون بما يعلمون،
○و صنف يعملون بما لا يعلمون،
○و صنف لا يعملون ولا يعلمون،
○و صنف يمنعون الناس من التعلم.

قلت-أي بن القيم-:
●الصنف الأول: من له علم بلا عمل؛ فهو أضر شيء على العامة؛ فإنه حجة لهم في كل نقيصة و مبخسة.
●الصنف الثاني: العابد الجاهل؛ فإن الناس يحسنون الظن به لعبادته و صلاحه فيقتدون به على جهله.
و هذان الصنفان هما اللذان ذكرهما بعض السلف في قوله:《احذروا فتنة العالم الفاجر و العابد الجاهل فإن فتنتهما فتنة لكل مفتون》؛ فإن الناس إنما يقتدون بعلمائهم و عبادهم، فإذا كان العلماء فجرة و العباد جهلة عمت المصيبة بهما و عظمت الفتنة على الخاصة و العامة.
●و الصنف الثالث: الذين لا علم لهم و لا عمل؛ و إنما هم كالأنعام السائمة.
●و الصنف الرابع: نواب إبليس في الأرض؛ و هم الذين يثبطون الناس عن طلب العلم و التفقه في الدين ؛ فهؤلاء أضر عليهم من شياطين الجن؛ فإنهم يحولون بين القلوب و بين هدى الله و طريقه .

📚 مفتاح دار السعادة :490/1

Telah berkata Muhammad bin Al-Fadhl rahimahullah :

"Hancurnya agama Islam ini berada di tangan empat golongan manusia :

▪Golongan pertama :
orang-orang yang tidak mengamalkan ilmu yang mereka miliki,

▪Golongan kedua :
orang-orang yang beramal tanpa ilmu,

▪Golongan ketiga :
orang-orang yang tidak beramal dan tidak pula berilmu,

▪Golongan keempat :
orang-orang yang menghalangi manusia dari menuntut ilmu (syar'i)

▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭

Imam Ibnul Qoyyim Al Jauziyah rahimahullah menjelaskan ;

◻Golongan yang pertama adalah ;
Orang yang berilmu tetapi tidak mengamalkannya. Secara umum inilah yang paling berbahaya, karena masyarakat umum akan menjadikan orang berilmu tersebut sebagai alasan pada kekurangan dan kedzholiman mereka.

◻Golongan kedua adalah ;
Ahli ibadah yang bodoh. Orang-orang akan menganggap baik dengan ibadah dan kebaikannya. Mereka meneladani kebodohan orang tersebut.

❗Kedua golongan itulah yang diingatkan oleh sebahagian pendahulu yang sholih, dengan ungkapan mereka :

"Hati-hatilah kalian dengan fitnah orang berilmu tapi banyak berbuat maksiat dan ahli ibadah yang bodoh, karena fitnah keduanya dapat menimpa siapapun".

Karena manusia akan meneladani para ulama dan ahli ibadah mereka. Jika ulamanya banyak berbuat maksiat dan ahli ibadahnya orang bodoh maka musibah yang terjadi akan merata dan dahsyat. Fitnah kedua golongan tersebut menimpa semua orang, baik orang khusus maupun masyarakat umum.

◻Golongan ketiga adalah ;
Orang-orang yang tidak memiliki ilmu dan amalan. Mereka ini bagaikan hewan ternak.

◻Golongan keempat adalah ;
Pengganti iblis di bumi. Mereka inilah yang melemahkan semangat manusia dari menuntut dan memperdalam ilmu agama. Mereka lebih berbahaya dibandingkan syaithon dari golongan jin, karena mereka akan menghalangi hati manusia dari petunjuk dan jalan Allah."

Saturday, April 21, 2018

HIJRAH

April 21, 2018
_*Hijrah itu apa..???*_

Hijrah itu artinya berpindah.. Arti berpindah disini adalah berpindah dari keburukan menuju kebaikan

*Hijrah itu untuk siapa?*

Hijrah itu untuk semua manusia, karen sejatinya merubah diri menuju kebaikan adalah WAJIB!

*Dosa ku banyak bagaimana aku bisa hijrah?*

Kamu pikir kami ini suci? Tanpa dosa? Nggak, kita ini sama! Justru dari sini kita belajar, belajar menaklukan diri sendiri, karena musuh terbesar itu diri sendiri.Jadi gak ada alasan untuk tidak berubah ..

*Apa yang harus aku lakukan ketika baru memulai hijrah?*

*Perbaiki dulu shalat mu,* karena shalat adalah ibadah yang pertama kali dihisab & shalat adalah tiang agama!

*Selain shalat?*

perbaiki dirimu, dengan cara perbanyak mencari ilmu agama.. Agar kamu tau bahwa ada banyak yang harus kamu lakukan dalam agamamu.

*Apakah semudah itu?*

Allah memang tidak menjanjikan semuanya mudah, tapi percayalah selalu ada jalan untuk setiap hamba-Nya yang mau *berusaha,* apalagi berusaha memperbaiki diri...

*Terus apalagi?*

    Istiqomah !

*istiqomah artinya?*

Bertahan! hijrah itu gampang kok yang susah itu adalah istiqomah , bertahan pada pilihan, tapi ingat hijrah itu bukan pilihan tapi kewajiban .. Istiqomah juga bisa diartikan memperjuangkan ,jadi bersabarlah dalam berjuang menjadi manusia baik" ,Karna Allah bersama orang² yg sabar"

*Kapan Aku harus hijrah?*

      SEKARANG!!!

Hadiahnya?
Surga-NYA

Kamu udah hijrah? Semoga tetap istiqomah
Buat kamu yang belum hijrah..
 jangan lupa berdoa semoga diberi hidayah, tapi inget hidayah dicari bukan ditunggu...

Semoga bermanfaat...

ILMU DAN AMAL TUJUAN DARI PENCIPTAAN

April 21, 2018
Ilmu dan amal perbuatan adalah tujuan dari penciptaan

*💧Kebutuhan ilmu kepada amal perbuatan sangat jelas terlihat tatkala kedua perkara tersebut merupakan tujuan dari penciptaan,*

 🔘Alloh Subhanahu wa Ta’ala menciptakan makhluk agar mereka mengetahuiNya, dan Alloh menciptakan mereka agar mereka menyembah Alloh.

▪Dalil pertama yang menunjukkan hal tersebut adalah *firman Alloh Subhanahu wa Ta’ala dalam akhir ayat dari surat ath-Tholaq:*

اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَوَاتٍ وَمِنَ الْأَرْضِ مِثْلَهُنَّ يَتَنَزَّلُ الْأَمْرُ بَيْنَهُنَّ لِتَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ وَأَنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا

*Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. perintah Allah Berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan Sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.*
 📖(QS ath-Tholaq: 12)

▪Kalimat dalam firman Alloh:
*kholaqo (Allah menciptakan), kemudian lita’lamu (agar kamu mengetahui), maka ilmu itu tujuan dari penciptaan*

▪Dalil yang kedua: firman Alloh Subhanahu wa Ta’ala pada akhir dari surat adz-Dzariyat:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

*Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah kepadaKu*
📖. (QS adz-Dzariyat: 56)

💧Ilmu dan ibadah, sebab keduanya penciptaan itu ada, ibadah tidak ada kecuali dengan ilmu yang bermanfaat yang dapat mendekatkan kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala.

Barangsiapa yang telah mengetahui (berilmu) kemudian beramal dengan ilmu tersebut, maka dia telah menunaikan maksud dari penciptaan,

🔅berkata ahli ilmu: *“Tauhid yang merupakan sebab diciptakannya kita, dan untuk kita dapat mencapainya, terdapat dua sisi: sisi yang pertama adalah ilmu dan sisi yang kedua adalah amal, tauhid dalam hal pengetahuan dan penetapan, tauhid dalam hal kehendak dan permohonan. Maka sudah menjadi keharusan dari dua perkara tadi untuk mencapai makna dari ubudiyah, agar seorang hamba menjadi hambaNya yang sejati, hamba-hamba yang taat kepada Alloh Subhanahu wa ta’ala dengan sesungguhnya.*

⭕Dan barangsiapa yang berilmu namun tidak beramal, maka dia dimurkai, mendapatkan murka Alloh, sebab dia tidak melaksanakan maksud dari ilmu. Dan barangsiapa yang beramal dengan kesungguhan yang sangat dalam beribadah namun tanpa ilmu, maka dia telah tersesat dari jalan Alloh dan jalan yang lurus.

*Dalam rangka seperti ini kita disyariatkan untuk membaca apa yang ada dalam surat al-Fatihah, yang merupakan doa yang sangat agung, merupakan salah satu dari doa-doa yang paling penting:*

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ . صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

*Tunjukilah Kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat*
📖(QS al-Fatihah: 6-7)

Orang-orang yang diberi nikmat di sini adalah mereka yang berilmu dan diamalkan, dan orang-orang yang dimurkai adalah ahli ilmu tanpa amal, dan orang-orang yang tersesat adalah ahli amal tanpa ilmu.

🔅Berkata Sufyan bin Uyainah rohimahulloh: *”Di antara golongan kita yang rusak dari kalangan ulama/ahli ilmu maka dia seperti Yahudi, dan di antara golongan kita yang rusak dari kalangan ahli ibadah maka dia seperti Nashoro (Nasrani),*

🔘 sebagaimana firman Alloh:

مَثَلُ الَّذِينَ حُمِّلُوا التَّوْرَاةَ ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوهَا كَمَثَلِ الْحِمَارِ يَحْمِلُ

*Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurot, kemudian mereka tiada mengamalkanya adalah seperti keledai.*
📖 (QS al-Jum’ah: 5)

*Firman Alloh لَمْ يَحْمِلُوهَا bermakna tidak melaksanakan ilmu tersebut, mereka hapal dan memahami hal-hal yang menunjukkan ilmu tersebut, tetapi mereka tidak mengamalkannya.*
Dan orang yang jelek dari golongan ahli ibadah seperti golongan Nashoro, *karena Nashoro merupakan pelaku hal-hal baru dalam agama mereka, melakukan ibadah-ibadah yang belum pernah Alloh Subhanahu wa Ta’ala turunkan, tidak pernah disyariatkan dan tidak diijinkan dalam peribadahan kepada Alloh.*

*📚(Disadur dari kitab Prof. DR Syaikh Adz-Dzakirah al-Badr (hafidhohulloh)* dengan judul Tsamrotu al-‘Ilmi wa al-‘Amal oleh Maryono, S.Th.I). Majalah Adz-Dzakirah


Wednesday, April 18, 2018

ANUGERAH YANG DIANGGAP MUSIBAH

April 18, 2018
 “Seandainya manusia mengetahui bahwa nikmat Alloh yang ada dalam musibah itu tidak lain seperti halnya nikmat Alloh yang ada dalam kesenangan, niscaya hati dan lisannya akan selalu sibuk untuk mensyukurinya.”*
*

🔅Imam Ibnu Qoyyim rohimahulloh:
"Dunia adalah negeri ujian, tidak ada seorang manusiapun melainkan akan diuji dengan kesehatan dan kelapangan untuk mengetahui sejauh mana ia akan mensyukurinya dan ia juga akan diuji dengan musibah dan kesempitan untuk mengetahui sejauh mana ia akan bersikap sabar menghadapi ujian tersebut.

*📖Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman:*
*وَبَلَوْنَاهُمْ بِالْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ*
*“Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran).”*
(QS. al-A’rof: 168)

🔆Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda:
*عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ*.
*“Sungguh menakjubkan perkara kaum mukmin, sesungguhnya semua perkaranya adalah kebaikan, dan itu tidak akan terjadi kecuali bagi orang beriman. Jika ia dianugrahi nikmat ia bersyukur dan itu baik baginya , jika ia tertimpa musibah ia bersabar maka itu baik baginya.”*
(HR. Muslim: 2999)

*🔅Imam Ibnu Qoyyim rohimahulloh berkata,* “Seandainya manusia mengetahui bahwa nikmat Alloh yang ada dalam musibah itu tidak lain seperti halnya nikmat Alloh yang ada dalam kesenangan, niscaya hati dan lisannya akan selalu sibuk untuk mensyukurinya.”
*(Syifaa`ul ‘Aliil: 525)*

*📖Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman:*
*وَعَسَى أَن تُحِبُّواْ شَيْئاً وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ وَاللّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ*
*“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Alloh mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”*
(QS. al-Baqoroh: 216)

Maka dari itu, hendaklah seorang hamba yang ditimpa penyakit, tidak merasa cemas, takut, dan selalu dirundung duka, akan tetapi hendaklah ia bersabar dan menjadikan rasa sakitnya sebagai wahana beribadah. 
*💟Ketahuilah, rasa sakit itu datang sebagai kasih sayang Alloh yang dikirim untuk menghapuskan dosa dan mengangkat derajat seorang hamba.*

Dan sesungguhnya di balik sakit itu terdapat hikmah dan pelajaran bagi siapa saja yang mau memikirkannya, di antaranya adalah:

💧1. Menghapuskan dosa dan menyucikan jiwa.
*📖Alloh Ta’ala berfirman:*
*وَمَا أَصَابَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَن كَثِيرٍ*
*“Apa saja musibah yang menimpa kamu maka disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Alloh memaafkan sebagian besar (dari kesalahan kesalahanmu)*.”
(QS. asy-Syuro: 30)

📜Diriwayatkan dari Abu Huroiroh rodhiyallohu ‘anhu, *bahwasanya Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda:*
*مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ، وَلاَ وَصَبٍ، وَلاَ هَمٍّ، وَلاَ حَزَنٍ، وَلاَ أَذًى، وَلاَ غَمٍّ، حَتَّى الشَّوْكَةُ يُشَاكُهَا، إِلاَّ كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ*.
*”Tidaklah keletihan, kepayahan, kesedihan, gundah gulana, dan bahaya yang menimpa seorang mukmin hinggga duri yang menusuknya, kecuali Alloh akan mengampuni kesalahan-kesalahannya dengan semua itu.”*
(HR. Bukhori: 5318)

🔆Sesungguhnya Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam berkunjung ke rumah Ummu Saib kemudian berkata:
*مَا لَكِ يَا أُمَّ السَّائِبِ أَوْ يَا أُمَّ الْمُسَيَّبِ تُزَفْزِفِينَ. قَالَتْ: الْحُمَّى لاَ بَارَكَ اللَّهُ فِيهَا. فَقَالَ: لاَ تَسُبِّى الْحُمَّى فَإِنَّهَا تُذْهِبُ خَطَايَا بَنِى آدَمَ كَمَا يُذْهِبُ الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ*.
*”Ada apa denganmu wahai Ummu Saib kenapa engkau menggigil?” Ia menjawab, “Demam (ya Rosululloh), semoga Alloh tidak memberkahinya,” maka Rosululloh berkata, “Janganlah engkau menghina demam, karena sesungguhnya ia bisa menghapus dosa anak cucu Adam sebagaimana bara api bisa menghilangkan karatan besi.””*
(HR. Muslim: 6735)

✔Dan sesungguhnya di balik sakit itu terdapat hikmah dan pelajaran bagi siapa saja yang mau memikirkannya, di antaranya adalah:
💧1. Menghapuskan dosa dan menyucikan jiwa.
💧2. Mendapatkan pahala tak terhingga di akhirat.
*Itu merupakan balasan dari sakit yang diderita sewaktu di dunia, sebab kepahitan hidup yang dirasakan seorang hamba ketika di dunia akan berubah menjadi kenikmatan di akhirat.*

🔆Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda:
*يَوَدُّ أَهْلُ الْعَافِيَةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنَّ جُلُودَهُمْ قُرِضَتْ بِالْمَقَارِيضِ مِمَّا يَرَوْنَ مِنْ ثَوَابِ أَهْلِ الْبَلاَءِ*.
*”Manusia pada hari kiamat menginginkan kulitnya dipotong-potong dengan gunting ketika di dunia, karena mereka melihat betapa besarnya pahala orang-orang yang tertimpa cobaan di dunia.”*
(HR. Baihaqi: 6791, lihat ash-Shohihah: 2206.)

💧3. Alloh berada di dekat orang sakit.
*📖Dalam hadits qudsi, Alloh berfirman:*
*قَالَ ابْنُ آدَمَ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّ عَبْدِى فُلاَنًا مَرِضَ فَلَمْ تَعُدْهُ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّكَ لَوْ عُدْتَهُ لَوَجَدْتَنِى عِنْدَهُ.*
*”Wahai manusia, si fulan hambaKu sakit dan engkau tidak membesuknya. Ingatlah seandainya engkau membesuknya niscaya engkau mendapatiKu di sisinya.”*
(HR. Muslim: 6721)

💧4. Sebagai ukuran kesabaran seorang hamba
*Dunia adalah negeri ujian dan cobaan, Alloh ingin melihat keimanan dan keteguhan hati seorang hamba, maka Alloh kirimkan kepada mereka musibah dan bencana, akankah mereka sabar dan kembali menuju Alloh ataukah justru menjauhkan dirinya dari Alloh.*
*الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلاً وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ*
*“Allohlah Dzat yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”*
(QS. al-Mulk: 2)

🔆Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda:
*إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ اْلبَلاَءِ، وَإنَّ اللَّهَ تَعَالَى إِذَا أَحَبَّ قَوْماً ابْتَلاَهُمْ، فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا، وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السُّخْطُ.*
*“Sesungguhnya besarnya pahala tergantung pada besarnya cobaan. Jika Alloh mencintai suatu kaum maka Dia akan mengujinya dengan cobaan. Barangsiapa yang ridho atas cobaan tersebut maka dia mendapat keridhoan Alloh dan barangsiapa yang berkeluh-kesah (marah) maka ia akan mendapat murka Alloh.*
(HR. Tirmidzi dan dishohihkan al-Albani dalam Shohih Sunan Tirmidzi: 2396)

💧5. Dapat menjernihkan tauhid dan menautkan hati kepada Alloh.
🔆Wahab bin Munabbih berkata, “Alloh menurunkan cobaan supaya hamba memanjatkan doa dengan sebab bala’ itu.” Dalam surat Fushshilat, ayat 51,
*📖Alloh berfirman:*
*وَإِذَا أَنْعَمْنَا عَلَى الْإِنسَانِ أَعْرَضَ وَنَأى بِجَانِبِهِ وَإِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ فَذُو دُعَاء عَرِيضٍ*
*“Dan apabila Kami memberikan nikmat kepada manusia, ia berpaling dan menjauhkan diri; tetapi apabila ia ditimpa malapetaka maka ia banyak berdoa.”*
(QS. Fushshilat: 51)

☄Musibah dapat menyebabkan seorang hamba berdoa dengan sungguh-sungguh, tawakkal dan ikhlas dalam memohon. Dengan kembali kepada Alloh (inabah) seorang hamba akan merasakan manisnya iman, yang mana hal itu lebih nikmat dari lenyapnya penyakit yang diderita.

💧6. Memunculkan berbagai macam ibadah yang menyertainya.
*Di antara ibadah yang muncul adalah ibadah hati berupa khosyyah (rasa takut) kepada Alloh. Berapa banyak musibah yang menyebabkan seorang hamba menjadi istiqomah dalam agamanya, berlari mendekat kepada Alloh, menjauhkan diri dari kesesatan. Amat banyak hamba yang setelah ditimpa sakit, ia mau memulai bertanya persoalan agamanya, mulai mengerjakan sholat, dan berbuat kebaikan, yang kesemua itu tak pernah ia lakukan sebelum menderita sakit. Maka sakit yang dapat memunculkan ketaatan-ketaatan pada hakekatnya merupakan kenikmatan baginya.*

*📖Maha Benar Alloh dalam firmannya:*
*وَعَسَى أَن تُحِبُّواْ شَيْئاً وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ وَاللّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ*
*“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Alloh mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”*
(QS. al-Baqoroh: 216


Thursday, April 12, 2018

Dunia Sesaat, Yang Kekal Akhirat

April 12, 2018
Dunia ini tempat bersaing dan mengejar pencapaian dan keunggulan ...
Sebatas itu, tidak ada yang salah dengan dunia..

Tapi ketika dunia dijadikan sebagai sirkuit untuk menjegal dan menjatuhkan orang lain demi tujuan sesaat dan kesenangan yang singkat, maka dunia telah membuat kita terjerat...

Silahkan anda berlomba mengejar dunia dan segala isinya tapi untuk sekedar mempersiapkan diri menyongsong akhirat...
Bukan untuk membuat orang lain sesat atau menjatuhkan orang lain hingga sekarat...

Untuk mendapatkan segala kesenangan, dunia ini terlalu singkat..

Hari ini engkau diangkat karena naik pangkat, besok engkau sudah dipecat...

Hari ini engkau dipuja dan diberi hormat, besok semua itu tak lagi kau dapat...

Hari ini engkau segar dan sehat, besok engkau sudah sakit dan memerlukan obat...

Hari ini engkau gagah dan hebat, besok bisa saja engkau sudah wafat...

Jika demikian, untuk apalah engkau terlalu bersemangat sampai melukai teman dan sahabat...

Hanya demi dunia sesaat dan kelak akan ada pertanggungjawaban yang sangat berat...

Silahkan bersaing dan beradu hebat asalkan engkau sadar bahwa tujuan nya adalah maslahat bukan mudarat...

Jadi apa pun dirimu, engkau akan kembali ke tanah liat...
Apa pun pekerjaanmu, akan menjadi ibadah jika ada niat...


💓Bekerjalah di dunia untuk menggapai hasil di akhirat.💞